Jumat, 13 Februari 2009

Rasulullah; Manusia Paling Cerdas di Dunia

Fathanah merupakan sifat wajib bagi Rasul. Nabi Muhammad SAW pun sudah barang tentu memiliki karakter demikian. Beliau merupakan orang yang sangat cerdas dan pintar. Tidak diragukan lagi mengenai hal ini. Beberapa bukti telah menunjukkannya.
Jika ada segelintir manusia mengklaim bahwa Rasullullah saw bodoh lantaran tidak bisa tulis baca, maka pernyataan tersebut salah besar. Memang, pada zaman ini, orang yang tidak mampu tulis baca merupakan orang terbelakang dalam bidang pendidikan. Dan hal ini identik dengan kebodohan. Betapa sekarang ini kehidupan tidak terpisahkan lagi dengan tulisan. Setiap hari dilalui penuh dengan rangkaian bacaan, dimana dan kapan saja. Tulisan menjadi entitas yang sangat krusial dalam kehidupan ini. Jadi sangatlah naif orang yang tidak bisa tulis baca.
Namun, tidak begitu dengan zaman Rasulullah. Kecerdasan seseorang tidak diukur dengan kemampuan tulis baca. Baca tulis bukanlah tolok ukur pintarnya seseorang. Tulisan bukanlah hal yang urgen masa itu. Tanpa kemampuan tulis baca pun, manusia bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Tulis baca sama sekali tidak berpengaruh kepada integritas dan kredibilitas manusia pada masa itu.
Meskipun demikian, suatu konsepsi yang menyatakan bahwa Zaman Jahiliah merupakan zaman kebodohan, juga tidak tepat. Kata ‘jahiliah’ tidak menjurus ke segi intelektual seseorang. Term jahiliah itu, lebih mengarah kepada kebobrokan moralitas. Perdagangan mereka dipenuhi dengan riba. Persaingan antar suku tak lepas dari perang. Perzinahan merupakan hal yang biasa. Yang kuat berkuasa dan menindas yang lemah. Namun daripada itu, mereka itu bukanlah bodoh.
Peradaban Hijaz (Makkah dan Madinah) merupakan peradaban yang disegani pada masa itu. peradaban Hijaz bukanlah bagian dari hegemoni dua kerajaan besar; Sasaniah dan Romawi. Hegemoni keduanya mencakup segala aspek, dari politik, ekonomi, sosial, hingga agama. Mereka berlomba-lomba melakukan ekspansi dan mencipatakan pengaruh. Mereka melakukan penindasan yang tidak berperikemanusiaan di daerah kekuasaan masing-masing. Hijaz, yang terletak di antara keduanya terlepas dari pengaruh keduanya. Posisinya yang strategis, di jalur perdagangan antara keduanya, implikasi baik dalam aspek ekonomi hijaz. Terbukti dengan adanya pasar ‘Ukkaz’ yang didatangi pedagang dari seluruh penjuru. Pada sisi ini, terbuktilah kecerdasan dan kemajuan peradaban Hijaz pra Islam.
Rasulullah diutus dalam kondisi yang sedemikian. Beliau lahir di tengah masyarakat yang terbilang maju dari segi peradaban dan intelektualitas, namun terpuruk dalam segi moral dan spiritual. Namun, beliau berhasil memperjuangkan revolusi ‘Islam’ di sana. Menghadapi tekanan dan boikot dari penduduk tanah kelahirannya. Tapi, kita lihat hasilnya; beliau BERHASIL. Dalam kurun yang cukup singkat, 23 tahun, beliau berhasil merubah moral sebagian besar masyarakat Arab 180 derajat. Siapa di dunia ini yang mampu melakukan ini selain beliau? Dalam hal ini, terbukti Rasulullah sangatlah cerdas dari segala aspek.
Disamping bukti makro di atas, juga terdapat beberapa bukti mikro yang dapat dijadikan justifikasi kecerdasan Rasulullah. Malaikat Jibril membacakan wahyu kepada Beliau hanya sekali, dan beliau mampu menghafalnya dalam waktu singkat. Perhatikan juga kisah pemindahan Hajar Aswad sesaat setelah renovasi Ka’bah dari banjir bandang. Siapa yang meluruskan dan mencegah pertikaian yang hampir saja mengarah kepada perang? Rasulullah! Siapa menduga beliau mempunyai kebijakan yang sangat sempurna. Hanya dengan media sehelai sorban, puluhan dan bahkan ratusan pedang dan anak panah tidak jadi beradu, dan darah tidak jadi tertumpah.
Jadi, Rasulullah memang ummiy. Beliau memang tidak mampu tulis baca. Namun, bukan berarti beliau bodoh. Ummiy Rasulullah tidak lain sebagai bukti otentisitas dan kebenaran Alquran merupakan wahyu Allah dan bukan kreasi dan imajinasi Rasulullah. Nabi Muhammad saw merupakan orang yang paling cerdas yang pernah ada. Bukti-bukti di atas, sangatlah cukup. Bayangkanlah, seorang non-muslim yang mengkategori pemimpin-pemimpin terbaik dunia, menempatkan Rasulullah, yang bernotabene rasul umat Islam, pada urutan pertama. Semua mengakui kecerdasan Rasulullah, dan memang begitu seharusnya.

1 komentar:

  1. Assalamu 'alaikum. Gmn kabar alumni di sana......................???

    BalasHapus